Semarang, INFO_PAS - Dalam agenda tahunan tersebut, kegiatan rekonsiliasi laporan keuangan tahunan dan pemutakhiran data Barang Milik Negara (BMN) menjadi fokus utama. Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto mengirimkan perwakilannya, yaitu Operator BMN dan Operator GLP, untuk mengikuti kegiatan tersebut. Martha Irfanto, seorang pegawai yang sudah lama menduduki jabatan di Lapas Narkotika Purwokerto, dipercaya untuk mengelola BMN dengan baik.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah. Beliau menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan tepat waktu dan mematuhi aturan dalam pengelolaan keuangan. Wilayah Jawa Tengah sendiri memiliki jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terbanyak, sehingga kepatuhan terhadap prosedur dan pelaporan yang tepat waktu menjadi sangat penting.
Dalam sambutannya, Kabag Umum juga menekankan pentingnya memperhatikan dinamika perubahan aturan pengelolaan keuangan. Koordinasi yang baik antara Kantor Wilayah dengan instansi terkait juga ditekankan untuk memastikan pelaksanaan tugas berjalan lancar.
Kegiatan rekonsiliasi laporan keuangan tahunan dan pemutakhiran data BMN dilakukan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 16-18 Januari 2024. Aula Kresna Basudewa, yang berada di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.
Baca juga:
Danjen Kopasus Serahkan Lampu Panel Surya
|
Selama acara, peserta dari Lapas Narkotika Purwokerto berpartisipasi dalam berbagai sesi diskusi, presentasi, dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam rekonsiliasi keuangan dan pemutakhiran data BMN. Mereka juga berkesempatan untuk berinteraksi dan bertukar pengalaman dengan peserta dari upt lain yang hadir.
Agenda tahunan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan institusi terkait dalam mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan dan BMN. Dengan mengikuti kegiatan ini, Lapas Narkotika Purwokerto berharap dapat meningkatkan kualitas pengelolaan BMN dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Setelah acara selesai, diharapkan bahwa peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan pemahaman baru yang dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari di Lapas Narkotika Purwokerto. Dengan demikian, Lapas ini dapat terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan keuangan yang baik. (MAA)